Elisabeth B. Hurlock (1978) dalam bukunya
Development psychology, memaparkan tahapan perkembangan sebagai berikut:
a.
Prenatal
(sebelum lahir) atau pralahir.
Dimulai dari masa konsepsi
sampai usia 9 bulan dalam kandungan ibu.
b.
Masa
Natal.
Tahap ini meliputi Infancy
atau neonates (dari lahir sampai 14 hari), merupakan fase penyesuaian terhadap
lingkungan. Pada masa ini bayi mengalami masa tenang dan tidak banyak terjadi
perubahan.
c.
Masa
bayi (2 minggu – 2 tahun).
Pada fase ini bayi tidak
berdaya dan sangat tergantung pada lingkungan. Lama kelamaan bayi mulai
berusaha melepaskan diri dan mulai belajar berdiri sendiri. Hal ini
dimungkinkan karena tubuhnya semakin kuat dan dapat menguasai gerakan-gerakan
ototnya, misalnya : jalan sendiri, bicara, makan dan bermain.
d.
Masa
anak (2-10/11 tahun).
Anak masih immature,
tanda-tandanya meliputi usaha menyesuaikan diri dengan lingkungan, sehingga
anak merasa bahwa dirinya merupakan bagian dari lingkungan. Penyesuaian sosial
melalui pergaulan dan berbagai pertanyaan. Strum und Drang, yaitu pada usia 3
tahun anak mengalami situasi dimana segala hal ditanyakan dan diragukan.
e.
Masa
remaja (11/12 – 20-21 tahun)
Masa remaja adalah masa
peralihan atau masa transisi dari anak menuju dewasa. Tahap ini meliputi :
1.
Praremaja
(11/12 – 13/14), merupakan fase yang pendek
yaitu hanya 1 tahun. Perempuan mulai pada usia 11/12 – 12/13 tahun, sedangkan
laki-laki 12/13 – 13/14 tahun. Fase ini sering juga disebut fase negative,
yaitu fase yang sukar untuk anak dan orangtua. Perkembangan fungsi-fungsi tubuh
dan seks juga terganggu.
2.
Remaja
awal (13/14 – 17 tahun), terjadi perubahan fisik yang
sangat cepat dan mencapai puncaknya. Terjadi juga ketidakseimbangan emosional
dan ketidakstabilan dalam banyak hal. Mencari identitas diri dan hubungan
social yang berubah.
3.
Remaja
lanjut (17 – 20/21), ingin selalu jadi pusat
perhatian, ingin menonjolkan diri, idealis, mempunyai cita-cita tinggi,
bersemangat dan mempunyai energi yang besar, ingin memantapkan identitas diri
dan ingin mencapai ketidaktergantungan emosional.
f.
Dewasa
Tahap ini meliputi :
1.
Dewasa
awal (21 – 40 tahun), penyesuaian terhadap
pola-pola hidup baru, harapan mengembangkan nilai-nilai, sifat-sifat yang serba
baru. Diharapkan menikah, mempunyai anak, mengurus keluarga, karier dan
mencapai prestasi.
2.
Dewasa
menengah (40 – 60 tahun), merupakan masa transisi,
masa menyesuaikan kembali, masa equilibrium-disequilibrum. Masa yang ditakuti
karena mendekati masa tua, wanita kehilangan kemampuan reproduksi.
TAHAP PERKEMBANGAN SIGMUND FREUD
Teori perkembangan psikoseksual Sigmund Freud mempercayai
kepribadian yang berkembang melalui serangkaian tahapan masa kanak-kanak di
mana mencari kesenangan energi dari id menjadi fokus pada area sensitif seksual
tertentu. Energi psikoseksual, atau libido , digambarkan sebagai kekuatan
pendorong di belakang perilaku.
a. Fase Oral
Pada tahap oral, sumber utama bayi interaksi terjadi melalui
mulut, sehingga perakaran dan refleks mengisap adalah sangat penting. Mulut sangat
penting untuk makan, dan bayi berasal kesenangan dari rangsangan oral melalui
kegiatan memuaskan seperti mencicipi dan mengisap.
b. Fase Anal
Pada tahap anal, Freud percaya bahwa fokus utama dari libido
adalah pada pengendalian kandung kemih dan buang air besar. Konflik utama pada
tahap ini adalah pelatihan toilet – anak harus belajar untuk mengendalikan
kebutuhan tubuhnya. Mengembangkan kontrol ini menyebabkan rasa prestasi dan
kemandirian. Menurut Sigmund Freud, keberhasilan pada tahap ini tergantung pada
cara di mana orang tua pendekatan pelatihan toilet.
c. Fase Phalic
Pada tahap phallic , fokus utama dari libido adalah pada alat
kelamin. Anak-anak juga menemukan adanya perbedaan antara pria dan wanita.
Freud juga percaya bahwa anak laki-laki mulai melihat ayah mereka sebagai
saingan memperebutkan kasih sayang dari ibu. Kompleks Oedipus menggambarkan
perasaan ini sebagai bentuk ingin memiliki ibu dan keinginan untuk menggantikan
ayah. Namun, ada kekhawatiran anak bahwa
ia akan dihukum oleh ayah untuk perasaan ini, ketakutan ini Freud sebut sebagai
pengebirian kecemasan.
d. Fase Latent
Periode latent adalah saat eksplorasi di mana energi seksual tetap
ada, tetapi diarahkan ke daerah lain seperti pengejaran intelektual dan
interaksi sosial. Tahap ini sangat penting dalam pengembangan keterampilan
sosial dan komunikasi dan kepercayaan diri. Freud menggambarkan fase latent
sebagai salah satu yang relatif stabil.
e. Fase Genital
Pada tahap akhir perkembangan psikoseksual, individu mengembangkan
minat seksual yang kuat pada lawan jenis. Dimana dalam tahap awal fokus hanya
pada kebutuhan individu, kepentingan kesejahteraan orang lain tumbuh selama
tahap ini. Jika tahap lainnya telah selesai dengan sukses, individu sekarang
harus seimbang, hangat dan peduli. Tujuan dari tahap ini adalah untuk
menetapkan keseimbangan antara berbagai bidang kehidupan.
TAHAP PERKEMBANGAN ROBERT J.
HAVIGHURST
Menurut
Robert J. Havighurst, perkembangan dibagi menjadi beberapa macam yaitu
diataranya :
a.
Infancy & Early Childhood (masa bayi dan kanak-kanak awal).
Pada masa ini, anak
berada pada usia 0-6 tahun dan memiliki ciri -ciri antara lain :
1. Belajar
berjalan, mengambil makanan padat.
2. Belajar
bicara.
3. Belajaar
mengontrol eliminasi(urin & fekal).
4. Belajar
tentang perbedaan jenis kelamin.
5. Membentuk
konsep-konsep sederhana mengenai kenyataan sosial dan fisik.
6. Belajar
membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mengembangkan hati nurani.
7. Belajar kemandirian dalam mengatur keuangan.
8. Menerima
keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif.
9. Memilih
dan mempersiapkan pekerjaan.
10. Mempersiapkan
pernikahan dan kehidupan keluarga.
11. Membangun
keterampilan dan konsep-konsep intelektual yang perlu bagi warga Negara.
12. Pencapaian
tanggung jawab sosial.
b.
Early Adulthood (dewasa muda).
Pada masa ini, mereka
berada pada usia 18-30 tahun dan memiliki ciri -ciri antara lain :
1. Memilih
pasangan.
2. Belajar
hidup bersama orang lain sebagai pasangan.
3. Mulai
berkeluarga.
4. Membesarkan
anak.
5. Mengatur
rumah tangga.
6. Mulai
bekerja.
7. Mendapat
tanggungjawab sebagai warga Negara.
8. Menemukan
kelompok sosial yang cocok.
c.
Middle-age (dewasa lanjut).
Pada masa ini,
seseorang yang telah dewasa lanjut berada pada usia 30-50 tahun dan memiliki
ciri -ciri antara lain :
1. Mendapat
tanggungjawab sosial dan sebagai warga Negara
2. Membangun
dan mempertahankan standard ekonomi keluarga
3. Membimbing
anak dan remaja untuk menjadi dewasa yang bertanggungjawab dan menyenangkan
4. Mengembangkan
kegiatan-kegiatan di waktu luang
5. Membina
hubungan dengan pasangannya sebagai individu
6. Mengalami
dan menyesuaikan diri dengan beberapa perubahan fisik
7. Menyesuaikan
diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah tua
d.
Later maturity (usia lanjut).
Pada masa lanjut,
mereka berada pada usia 50 tahun lebih dan memiliki ciri -ciri antara lain :
1. Menyesuaikan
diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan.
2. Menyesuaikan
diri dengan situasi pensiun dan penghasilan yang semakin berkurang.
3. Menyesuaikan
diri dengan keadaan kehilangan pasangan (suami/istri).
4. Membina
hubungan dengan teman sesama usia lanjut.
5. Melakukan
pertemuan-pertemuan sosial.
6. Membangun
kepuasan kehidupan.
7. Kesiapan
menghadapi kematian.
TAHAP PERKEMBANGAN ERIK H.
ERIKSON
Menurut
Erik H. Erikson, Teori Psikodinamika adalah teori yang berupaya menjelaskan hakekat dan
perkembangan kepribadian. Unsur-unsur yang sangat diutamakan dalam teori ini
adalah motivasi, emosi, dan aspek-aspek internal lainnya. Teori ini
mengasumsikan bahwa kepribadian berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari
aspek-spek psikologi tersebut. Dan tahapan perkembangan dibagi menjadi beberapa macam yaitu :
a.
Percaya versus tidak percaya (0-1 tahun).
Pada tahap ini
bayi sudah terbentuk rasa percaya kepada seseorang baik orang tua maupun
orang yang
mengasuhnya ataupun perawat yang merawatnya. Kegagalan pada tahap ini
apabila terjadi kesalahan dalam mengasuh atau merawat maka akan timbul rasa
tidak percaya.
b.
Tahap otonomi versus rasa malu dan ragu (1-3
tahun).
Anak sudah mulai
mencoba dan mandiri dalam tugas tumbuh kembang seperti dalam motorik
kasar,halus : berjinjit , memanjat, berbicara dll. Sebaliknya perasaan malu dan ragu akan timbul apabila anak merasa dirinya
terlalu dilindungi atau tidak diberikan kebebasan anak dan menuntut
tinggi harapan anak.
c.
Tahap inisiatif versus rasa bersalah (3 – 6 tahun ).
Anak akan mulai
inisiatif dalam belajar mencari pengalaman baru, secara aktif dalam melakukan
aktifitasnya melalui kemampuan indranya. Hasil akhir yang diperoleh
adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu sebagai prestasinya. Apabila dalam tahap ini anak dilarang atau dicegah maka akan timbul rasa
bersalah pada diri anak.
d.
Tekun versus
rasa rendah diri (6-12 tahun).
Anak akan belajar
untuk bekerjasama dan bersaing dalam kegiatan akademik maupun dalam
pergaulan melalui permainan yang dilakukan bersama. Anak selalu berusaha untuk
mencapai sesuatu yang diinginkan sehingga anak pada usia ini rajin dalam
melakukan sesuatu. Apabila dalam tahap ini anak terlalu mendapat tuntutan dari
lingkunganya dan anak tidak berhasil memenuhinya maka akan timbul rasa
inferiorty (rendah diri). Reinforcement dari ortu atau
orang lain menjadi begitu penting untuk menguatkan perasaan berhasil
dalam melakukan sesuatu.
e.
Tahap identitas dan kebingungan identitas (12-20 tahun).
Pada tahap ini
terjadi perubahan dalam diri anak khususnya dalam fisik dan kematangan usia,
perubahan hormonal, akan menunjukkan identitas dirinya seperti siapa saya
kemudian. Apabila kondisi tidak sesuai dengan suasana hati maka dapat menyebabkan
terjadinya kebingungan dalam peran.
f.
Keakraban versus
keterkucilan (20-30 tahun).
Individu menghadapi tugas perkembangan relasi intim
dengan orang lain. Saaat anak muda membentuk persahabatan yang sehat dan relasi
akrab dengan orang lain, maka keintiman akan tercapai, namun bila tidak maka
akan terjadi isolas.
g.
Bangkit versus
tetap-mandeg (40-50 tahun).
Persoalan utama pada fase ini adalah mmbantu generasi
muda mengembangkan/mengarahkan kehidupaan yang lebih berguna.
h.
Keutuhan dan
keputusasaaan ( 50 tahun keatas).
Pada tahun-tahun terakhir kehidupan, kita menoleh
kebelakang dan mengevaluasi apa yang telah kita lakukan dengan kehidupan kita.
Jika manusia usia lanjut menyelesaikan tahapan sebelumnya secara negatif,
pandangan retrospektif cenderung akan menghasilkan rasa bersalah atau
kemurangan yang disebut erikson sebagai despair (putus asa).
KESIMPULAN
Perkembangan mempunyai arti suatu proses
perubahan individu yang pelaksanaannya teratur berawal dari masa konsepsi dan berlangsung
sampai akhir hayat. Sedangkan pertumbuhan merupakan proses perubahan individu
secara fisik. Perkembangan dan pertumbuhan pada diri individu dapat diamati
gejala-gejalanya. Dalam perkembangan seorang anak berbagai proses yang saling
terkait yaitu proses biologis, kognitif, psikososial. Disetiap tahapan dalam
perkembangan memang terlihat sangat sepele untuk di tinjau lebih lanjut, namun hal
ini sangatlah penting terkait bagaimana suatu tahapan dapat sangat berpengaruh
pada setiap karakter, sifat, serta sikap seorang anak kedepannya.
Dari keempat teori yang telah dipaparkan oleh keempat ahli
Psikologi tersebut memang terdapat beberapa perbedaan sudut pandang terhadap
perkembangan seorang anak mulai dari dikandung sampai seorang anak tumbuh
dewasa, namun ada hal yang perlu diketahui yakni pada setiap tahapan para ahli
psikolog ini memberikan pengetahuan bahwa seorang anak mulai dari dikandung,
kemudian lahir, sampai tumbuh kembangnya sangat dipengaruhi oleh bagaimana
seorang anak melawati tahap- tahapan tersebut. Hal ini dikarenakan setiap
tahapan tadi memiliki peran yang besar, terkait bagaimana seorang anak
berprilaku dan menanggapi permasalahan yang akan dihadapinya ketika besar
nanti. Oleh karena itu dengan adanya pemahaman tentang bagaimana seorang anak
melewati tahap- tahapan sebelum seorang anak dewasa kita dapat mengarahkan agar
seorang anak dapat melewati tahapan tersebut dengan sebagaimana mestinya,
terutama agar tidak melenceng jauh dari harapan pertumbuhan anak yang
semestinya.
Download Filenya Disini
good job
ReplyDeleteMaaf mau nanya daftar pustaka nya apa ya
ReplyDelete