PENDAPAT TENTANG PEMILIHAN PRESIDEN (Capres) 2014

                                                             
                               

Melihat hasil pemilu calon legislatif  pada pencoblosan 9 April 2014 lalu, sudah dapat dilihat partai-partai yang lebih di percaya oleh masyarakat khususnya di dalam pemilihan presiden pada 9 juli yang akan datang, walaupun partai-partai tersebut belum ada yang melebihi 25 persen perolehan suara. Menurut saya dalam pemilihan calon presiden 2014 ini hanya akan ada tiga calon yang nampaknya memiliki persaingan yang sengit.
Hal ini terutama jika dilihat dari perolehan suara partai. Ketiga calon itu yaitu Jokowi representasi dari PDIP, Aburizal Bakrie representasi dari Golkar dan Prabowo dari partai Gerindra. Dari tiga calon kuat ini nampaknya hanya Jokowi dan Prabowo yang akan mendominasi arus suara pada pemilihan presiden. Hal ini mengingat dua calon ini sampai saat ini belum ada celahnya. Tetapi pendapat saya Aburizal Bakrie yang bakal mengalami keberatan di beberapa daerah, menurut berita yang pernah saya baca Aburizal Bakrie masih memiliki hutang pada rakyat Jawa Timur, khususnya masalah Lapindo yang sampai saat ini belum bisa diselesaikan, karna itu mungkin rakyat akan berpikir berkali-kali untuk memberikan suara kepada Aburizal Bakrie.
Dilihat dari pemungutan suara partai, dapat di paparkan akan ada dua persaingan partai yang berbeda. Pandangan saya dari 2 calon presiden yaitu Jokowi dan Prabowo memiliki komitmen dan kepribadian yang berbeda. Seperti halnya Jokowi yang merupakan representasi kepemimpinan yang santun, rendah hati dan sederhana, selain itu  jika dipandang dari kepemimimpinannya sangat merakyat, konsisten dan tentunya ramah, mungkin itu yang membuat Jokowi lebih disegani dan di percaya oleh masyarakat walaupun tidak semuanya. Meskipun kepemimpinan yang santun dan sederhana adalah pilihan mayoritas masyarakat tetapi kepimpinan Jokowi bukanlah sebuah kepemimpinan yang ideal mengingat pembangunan nengeri ini membutuhkan terobosan-terobossan besar. Masih banyak masalah besar yang membutuhkan pemimpin yang visioner dan berani di dalam mengambil langkah penyelesaian masalah bangsa ini.
Kepemimpinan Jokowi memang bisa dibilang “merakyat” karena beliau mau turun kelapangan untuk bertegur sapa dan mengetahui keadaan penduduk di pinggiran. Di dalam kepemimpinan beliau menjadi Gubernur DKI Jakarta , beliau mewujudkan keinginan rakyat kecil seperti  menyediakan tempat untuk berjualan terutama para pedagang kaki lima, tujuan lainnya yaitu supaya jalanan di Ibu Kota menjadi “bersih” oleh pedagang kaki lima.
Selain itu Jokowi juga menertibkan jam kerja para pegawai negeri di setiap daerah di Ibu Kota. Di setiap minggunya beliau memantau dan sesekali mengontrol langsung ke lapangan untuk mengetahui kinerja daripada pegawai negeri tersebut. Beberapa waktu lalu Pak Jokowi secara langsung melantik para pegawai negeri baru untuk menggantikan posisi para pegawai negeri sebelumnya, dengan alasan pegawai negeri yang bertugas terlebih dulu tidak  ‘’disiplin waktu’’ di dalam pengabdiannya terhadap daerah tempat iia bertugas. Bahkan  beliau sering menemui kursi yang seharusnya di duduki oleh seorang pegawai tidak ada yang menempati atau kosong, bahkan di saat jam kerja mereka ada yang pulang.
Beberapa isu mengatakan sistem pemerintahan Jokowi adalah sistem pemerintahan “Petani” , karena lebih mementingkan aspirasi dari rakyat kecil. Oleh sebab itu beberapa tokoh mengatakan jika Jokowi yang menjabat menjadi presiden Bangsa Indonesia “Lumpuh” akan hubungan luar negeri, karena dari hubungan luarlah Indonesia menghasilkan pendapatan luar negeri  yang sangat tinggi . Tetapi dari sistem pemerintahan petanilah  Indonesia tidak akan membeli beras ke negeri orang. Dari sisstem pemerintahan petani indonesia tidak akan kekurangan akan pangan.
Disisi lain , Prabowo memiliki potensi besar di dalam menyelesaikan persoalan di negeri ini. Prabowo memiliki ketegasan yang bisa menyelesaikan persoalan-persoalan riil bangsa ini. Disamping itu Prabowo seorang pemimpin yang visioner atau memiliki wawasan ke depan, tetapi menurut saya kebanyakan rakyat indonesia belum terbiasa dengan model kepemimpinan yang visioner seperti Prabowo.

Dengan adanya persaingan calon presiden yang sengit dan saling mendominasi, dimana rakyat akan ditutuntut untuk lebih jeli atau kompetetif dalam menentukan pemimpin yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Siapa pun calon presiden yang terpilih, maka itu adalah keputusan bersama dan merupakan pilihan yang tepat untuk memimpin Kepemerintahan Indonesia.

Download Materinya Disini

0 Response to "PENDAPAT TENTANG PEMILIHAN PRESIDEN (Capres) 2014"

Post a Comment