BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar
peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.
Proses pembelajaran merupakan tahapan-tahapan yang dilalui
dalam mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik seseorang,
dalam hal ini adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa atau peserta
didik.
Belajar merupakan proses aktif yang dilakukan oleh
peserta didik dalam rangka membangun pengetahuannya. Belajar bukanlah proses
pasif yang hanya menerima pengetahuan dari guru atau sumber-sumber lain. Jika pembelajaran tidak
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan aktif maka
pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif peserta
didik dalam proses pembelajaran sangat diperlukan karena ia merupakan subyek
utama dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran berhubungan dengan bagaimana
membelajarkan peserta didik atau bagaimana membuat peserta didik dapat belajar
dengan mudah dan munculnya motivasi para peserta didik untuk mempelajari
pelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dalam pembelajaran, bagi para
praktisi pendidikan dituntut
mengembangkan berbagai metode dan strategi untuk mencapai tujuan pembelajaran,
sehingga dapat tercapai secara efektif, efisien dan menyenangkan.
Dalam Belajar dan Pembelajaran dari segi
pendidikan tidak terlepas dari kata “pengajaran” adalah dunia guru, rumah rehabilitasi anak
didik. Dengan sengaja guru berupaya mengerahkan tenaga dan pikiran untuk
mengeluarkan anak didik dari terali kebodohan. Guru memegang peranan penting
dalam hal pendidikan, demikian halnya dalam kemajuan IPTEK dan perkembangan
global. Eksistensi guru tetap penting, karena peran guru tidak seluruhnya dapat
digantikan dengan teknologi. Meskipun demikian, kriteria guru juga sangat
penting dalam pengajaran, karena dalam kenyataannya tidak semua guru penting,
bahkan banyak guru yang menyesatkan perkembangan dan masa depan anak
bangsa. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, tentunya seorang guru
mempersiapkan perencanaan pembelajaran melalui RPP (Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran) dengan menggunakan beberapa metode yang disesuaikan dengan
kondisi yang ada. Secara umum, perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang
akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang
cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instruktur. Dalam
pengertian lain metode adalah teknik penyajian yang digunakan oleh guru untuk
mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas agar
pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan
baik.
Metode karya wisata adalah salah satu metode yang cocok untuk diterapkan
dalam pembelajaran sejarah yang merupakan metode pengajaran yang lakukan dengan
jalan mengajak anak-anak keluar kelas untuk dapat memperlihatkan hal-hal atau
peristiwa yang ada hubungannya dengan bahan pelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembahasan yang akan
kami bahas antara lain :
1.2.1
Apa itu Metode Karya
Wisata?
1.2.2
Bagaimana
langkah langkah penggunaan Metode Karyawisata?
1.2.3
Apa kelebihan
dan kekurangan Metode Karyawisata?
1.2.4
Bagaimana contoh
penerapan metode dalam pembelajaran (RPP)
1.3 Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahui
pengertian Metode Karyawisata.
1.3.2
Untuk mengetahui
langkah langkah Metode Karyawisata
1.3.3
Untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan Metode Karyawisata
1.3.4
Untuk mengetahui
contoh penerapan Metode Karyawisata
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metode Karyawisata
Karyawisata
dalam arti metode mengajar mempunyai arti tersendiri, berbeda dengan
karyawisata dalam arti umum. Karyawisata di sini berarti kunjungan
ke luar kelas dalam rangka belajar. Karyawisata dapat dikatakan
sebagai kegiatan perjalanan atau kunjungan lapangan adalah suatu perjalanan
oleh sekelompok orang ke tempat yang jauh dari lingkungan normal.
Dalam
proses belajar mengajar kadang kadang siswa perlu diajak ke luar sekolah, untuk
meninjau tempat tertentu atau objek yang lain. Hal ini bakan sekedar rekreasi,
tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajaran dengan melihat kenyataan. Karena itu, dikatakan teknik
karyawisata, adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar siswa ke
suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari/ menyelidiki
sesuatu seperti meninjau pabrik, peninggalan bersejarah, toko serba ada,
bengkel, suatu peternakan atau perkebunan, museum, dan sebagainya. Banyak
istilah yang digunakan, tetapi maksudnya sama dengan karyawisata, seperti
widyawisata, study tour, dan ada pula dalam waktu beberapahari atau waktu
panjang.
Tujuan
perjalanan biasanya pengamatan untuk pendidikan, non-eksperimental penelitian
atau untuk memberikan pengalaman siswa di luar kegiatan sehari-hari
mereka.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati subjek dalam keadaan
alami dan mungkin mengumpulkan sampel.
Metode karya wisata akan dapat di pergunakan :
1.
Apabila pelajaran yang
dimaksudkan untuk memberi pengertian lebih jelas dengan alat peraga langsung.
2.
Apabila akan membangkitkan
penghargaan dan cinta terhadap lingkungan dan tanah air, dan menghargai ciptaan
Tuhan.
3.
Apabila akan mendorong anak
mengenal lingkungan dengan baik.
Saran-saran pelaksanaannya antara lain :
1.
Hendaknya tujuan pelajaran
dirumuskan dengan jela, sehingga kelihatan wajar tidaknya metode ini di
pergunakan.
2.
Hendaknya diselidiki
terlebih dahulu objek yang akan dituju dengan memperhatikan hal-hal yang
sekiranya akan menjadi kesulitan.
3.
Hendaknya dijelaskan
terlebih dahulu tujuan metode karya wisaya dan disiapkan pertanyaan-pertanyaan
yang harus mereka jawab.
Teknik karya wisata ini digunakan karena memiliki tujuan sebagai berikut :
1.
Dengan melaksanakan karya
wisata diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari obyek yang
dilihatnya.
2.
Dapat turut menghayati tugas
pekerjaan milik seseorang,
3.
Dapat bertanya jawab mungkin
dengan jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam
pelajaran, ataupun pengetahuan umum,
4.
Bisa melihat, mendengar,
meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya, agar nantinya dapat mengambil
kesimpulan, dan sekaligus dalam waktu yang sama ia bisa mempelajari beberapa
mata pelajaran
2.2 Langkah langkah Penggunaan Metode Karyawisata
Agar penggunaan teknik karya wisata dapat efektif, maka pelaksanaannya
perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Masa persiapan guru perlu menetapkan:
1)
Perumusan tujuan instruksional yang jelas.
2)
Pertimbangkan pemilihan teknik itu.
3)
Keperluan menghubungi pemimpin obyek yang akan dikunjungi, untuk
merundingkan segala sesuatunya.
4)
Penyusunan perencanaan yang masak, membagi tugas-tugas dan menyiapkan
sarana.
5)
Pembagian siswa dalam kelompok, mengirim utusan.
b. Perencanaan
Hasil kunjungan
pendahuluan (survei) dibicarakan bersama dalam rangka menyusun perencanaan yang
meliputi: tujuan karyawisata, pembagian objek sesuai dengan tujuan,jenis objek
sesuai dengan tujuan, jenis objek serta jumlah siswa.
1)
Hasil kunjungan
pendahuluan dibicarakan bersama dalam rangka menyusun perencanaan yang meliputi
: tujuan karya wisata, pembagian obyek sesuai dengan tujuan, jenis obyek, dan
jumlah siswa.
2)
Dibentuk panitia
secara lengkap.
3)
Menentukan
metode mengumpulkan data yaitu dengan cara wawancara, pengamatan langsung,
dokumentasi.
4)
Penyusunan acara
selama karya wisata berlangsung.Kepada para siswa harus ditanamkan disiplin dan
menaati jadwal yang telah direncanakan sehingga pelaksanaan lancer sesuai
dengan rencana.
5)
Mengurus
perizinan.
6)
Menentukan
biaya, penginapan, konsumsi serta peralatan yang diperlukan.
c.
Masa pelaksanaan karya wisata:
1)
Pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya.
2)
Memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama.
3)
Mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi dan juga tugas-tugas kelompok
sesuai dengan tanggung jawabnya.
4)
Memberi petunjuk bila dipandang perlu.
d.
Masa kembali dari karya wisata:
1)
Mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil dari karya wisata itu.
2)
Menyusun laporan, paper atau kesimpulan yang diperoleh.
3)
Tindak lanjut dari hasil kegiatan karya wisata seperti; membuat grafik,
gambar, model-model,
diagram, alat-alat lain dan sebagainya.
e.
Pembuatan Laporan
Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa
mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil karya wisata, menyusun laporan
atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindak lanjuti hasil
kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram,
serta alat-alat lain dan sebagainya. Hasil yang diperoleh dan kegiatan
karyawisata ditulis dalam bentuk laporan yang formatnya telah disepakati
bersama.
2.3
Kelebihan dan Kekurangan Metode Karyawisata
2.3.1 Kelebihan
a.
Karyawisata memiliki prinsip pengajaran
modern yang memanfaatkan lingkungan
nyata dalam pengajaran.
b.
Membuat apa yang dipelajari di sekolah
lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat.
c.
Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para
petugas pada obyek karya wisata itu, serta mengalami dan menghayati langsung
apa pekerjaan mereka. Hal mana tidak mungkin diperoleh di sekolah, sehingga
kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau keterampilan mereka.
d.
Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara individu maupun
secara kelompok dan dihayati secara langsung yang akan memperdalam dan
memperluas pengalaman mereka.
e.
Dalam
kesempatan ini, siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi yang
pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapinya, sehingga mungkin
mereka menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mencobakan teorinya ke dalam
praktek.
f.
Pengajaran serupa ini dapat lebih
merangsang kreatifitas siswa.
g.
Informasi sebagai bahan pelajaran lebih
luas dan aktual.
2.3.1
Kekurangan
a. Fasilitas
yang diperlukan dan biaya yang dipergunakan sulit untuk disediakan oleh siswa
atau sekolah.
b. Sangat
memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang
c. Memerlukan
koordinasi dengan guru serta bidang studi lain agar tidak terjadi tumpang tindih
waktu dan kegiatan selama karyawisata
d. Dalam
karyawisata sering unsur rekreasi menjadi lebih prioritas daripada tujuan
utama, sedang unsur studinya menjadi terabaikan
e. Sulit mengatur siswa yang
banyak dalam perjalanan dan mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang
menjadi permasalahan, sehingga perlu dijelaskan adanya aturan yang berlaku
khusus di proyek ataupun hal-hal yang berbahaya.
f. Bila tempatnya jauh perlu memikirkan segi keamanan, kemampuan phisik siswa
untuk menempuh jarak tersebut.
2.4 Contoh Penerapan Metode dalam
Pembelajaran (RPP)
Dalam pengimplementasian
metode karyawisata dalam belajar dan pembelajaran, tidak terlepas dari suatu
perencanaan yakni melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berikut ini
salah satu contoh RPP dengan menggunakan metode karyawisata.
2.4.1
Contoh 1
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SDN 1
Padu Jadi
Mata Pelajaran : Ilmu
Pengetahuan Sosial
Pokok Bahasan :
Menghargai Peninggalan Sejarah
Kelas/Semester :
IV/I
Alokasi Waktu : 2 x 30’
I. STANDAR KOMPETENSI
·
Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku
di lingkungan kabupaten/kota.
II. KOMPETENSI DASAR
·
Menghargai berbagai peninggalan sejarah di
lingkungan setempat (kabupaten/kota, propinsi) dan menjaga kelestariannya.
III. INDIKATOR
·
Mendeskripsikan tentang peninggalan sejarah
·
Mengklasifikasikan jenis-jenis peninggalan sejarah.
·
Mengetahui Peninggalan sejarah di lingkungan
kabupaten/kota cirebon
·
Menjelaskan bagaimana cara menghargai peninggalan
sejarah.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
·
Siswa dapat mengetahui arti sejarah dan bentuk
peninggalan sejarah dengan benar.
·
Siswa dapat mengklasifikasikan bentu-bentuk
peninggalan sejarah dengan benar.\
·
Siswa dapat mengetahui peninggalan-peninggalan
sejarah yang ada di kabupaten/kota cirebon.
·
Siswa dapat mengetahui cara menghargai peninggalan
sejarah dengan benar.
V. MATERI AJAR
·
Menghargai Peninggalan Sejarah
Sejarah adalah
peristiwa masa lampau yang memiliki arti dan nilai tersendiri.
Peninggalan sejarah adalah warisan masa lampau yang mempunyai nilai sejarah, baik berupa patung, bangunan, dll. Klasifikasi dan bentuk peninggalan sejarah Fosil, prasasti, oatung/arca, candi, istana, benteng, masjid, naskah. Cara menghargai peninggala sejarah adalah dengan menjaga dan merawatnya, mengunjunginyaserta tidak menyalahgunakannya. Contoh peningggalan sejarah: Masjid agung sang cipta rasa fosil Dinosaurus Candi Borobudur
Peninggalan sejarah adalah warisan masa lampau yang mempunyai nilai sejarah, baik berupa patung, bangunan, dll. Klasifikasi dan bentuk peninggalan sejarah Fosil, prasasti, oatung/arca, candi, istana, benteng, masjid, naskah. Cara menghargai peninggala sejarah adalah dengan menjaga dan merawatnya, mengunjunginyaserta tidak menyalahgunakannya. Contoh peningggalan sejarah: Masjid agung sang cipta rasa fosil Dinosaurus Candi Borobudur
VI. METODE PEMBELAJARAN
·
Ceramah
·
Tanya Jawab
·
Karyawisata
VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.
Kegiatan Awal
·
Membuka pembelajaran dengan doa bersama
·
Mencatat daftar hadir siswa
·
Guru memotivasi siswa
2.
Kegiatan Inti
·
Guru menyampaikan tema dari pembahasan materi yang
akan diajarkan yaitu tentang “menghargai peninggalan sejarah”.
·
Guru menggali pengalaman dan pengetahuan siswa
tentang oeninggala-peninggalan sejarah yang siswa ketahui.
·
Guru memberikan pengantar materi tentang
peninggalan-peninggalan sejarah dan klasifikasinya.
·
Guru memberikan contoh bentuk peninggalan sejarah
dengan menggunakanmedia gambar, kemudian menyuruh siswa mengamatinya.
·
Guru meminta siswa menyebutkan
peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di kota/kabupaten cirebon, kemudian
mengklasifikasikan jenis peninggalannya.
·
Guru menjelaskan cara menghargai peninggalan sejarah
kepada siswa.
·
Guru menjelaskan manfaat dari menghargai peninggalan
sejarah.
3.
Kegiatan Akhir
·
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan materi yang belum dimengerti.
·
Guru memberikan penguatan materi, berupa kesimpulan
materi.
·
Pemberian tugas.
VIII. SUMBER/ALAT BELAJAR
1.
Kurikulum KTSP 2006
2.
buku sumber IPS Kelas IV relevan
3.
LKS IPS Kelas IV
4.
Gambar-gambar peninggalan sejarah.
IX. PENILAIAN
A.
Soal Esai
1.
Jelaskan pengertian dari peninggalan sejarah!
2.
Peninggalan sejarah berupa sisa-sisa tulang belulang
manusia, tumbuhan atau binatang yang membatu disebut….
3.
Peninggalan sejarah di Indonesia yang
termasuk keajaiban dunia adalah…
4.
Bagaimanakah cara yang baik untuk menghargai
peninggalan-peninggalan sejarah?
5.
Apakah manfaat dari menghargai
peninggalan-peninggalan sejarah baik yang ada di sekitar kita maupun di luar
daerah?
B.
Jawaban soal esai
1.
Peninggalan sejarah adalah warisan masa lampau yang
mempunyai nilai sejarah.
2.
Fosil
3.
Candi Borobudur
4.
Dengan cara menjaga da merawatnya, mengunjunginya
serta tidak menyalahgunakan benda-benda peninggalan sejarah tersebut.
5.
Manfaatnya adalah sebagai warisan dan ilmu untuk
generasi yang akan datang.
C.
Tugas Kelompok
1.
Sebutkan peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di
wilayah kabupaten/kota cirebon yang kalian ketahui! dengan menuliskan Nama
Peninggalan Sejarah, Jenis Peninggalannya dan Terletak dimana
2.4.2
Contoh 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMA/MA.
: SMA Negeri 1 Negara
Mata
Pelajaran
: Sejarah
Kelas/Semester
: X/1
Standar
Kompetensi
: 1. Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah
Kompetensi
Dasar
: 1.2. Mendeskripsikan Tradisi Sejarah dalam Masyarakat
Indonesia Masa Praaksara dan Masa Aksara
Indikator
: Mendeskripsikan cara masyarakat masa prasejarah mewariskan masa lalunya
Menyebutkan ciri-ciri tradisi lisan
Mengidentifikasi tradisi masyarakat masa prasejarah
Alokasi
Waktu
: 2 x 45 menit
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu untuk:
·
Dengan
karyawisata siswa dapat mendeskripsikan cara masyarakat masa prasejarah
mewariskan masa lalunya
·
Dengan
karyawisata siswa dapat menyebutkan ciri-ciri tradisi lisan
·
Dengan
karyawisata siswa dapat mengidentifikasi tradisi masyarakat masa prasejarah
pada sistem kepercayaan, mata pencaharian, kemasyarakatan, budaya dan seni, dan
pengetahuan
§ Materi Pembelajaran
§ Metode Pembelajaran
·
Cara masyarakat
masa prasejarah mewariskan masa lalunya
·
Tradisi lisan
·
Tradisi
masyarakat masa prasejarah pada sistem kepercayaan, mata pencaharian,
kemasyarakatan, budaya dan seni, dan pengetahuan
Metode Ceramah, Karyawisata, Diskusi dan Penugasan
1. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
2. Kegiatan Pendahuluan
·
Guru menyiapkan
peserta didik yang akan pergi karya wisata
·
Guru menghitung
jumlah siswa sebelum masuk bis dan menghitung kembali di dalam bis.
·
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dengan metode karya wisata ini dan
menyampaikan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan ketika observasi
berlangsung.
·
Guru menjelaskan
kembali bahwa obyek karyawisata mereka adalah Museum Gilimanuk
3. Kegiatan Inti
·
Guru menjelaskan
sedikit materi mengenai cara masyarakat masa prasejarah mewariskan masa lalunya
dengan secara langsung ditunjukkan bukti-bukti yang sudah ada di museum.
·
Guru menerangkan
dengan singkat mengenai unsur-unsur tradisi dan sistem kebudayaan manusia dan
membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok.
·
Siswa melakukan
observasi dan mencatat segala sesuatu yang ditemukan di dalam museum.
·
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya, baik kepada petugas museum maupun
kepada guru itu sendiri.
·
Kelompok
melakukan unjuk kerja dalam diskusi intern di dalam museum secara kelompok
mengenai kebenaran teori yang diperoleh dari beberapa buku materi (tradisi
masyarakat masa prasejarah) dengan mengaitkan hasil dari observasi (kenyataan
yang ada; benda-benda yang bersejarah di museum).
4. Kegiatan Penutup
·
Refleksi
-
Guru memberikan
kesimpulan tentang hasil diskusi yang dilaksanakan di dalam museum.
·
Evaluasi
-
Kognitif yaitu
guru memberikan tugas membuat resume hasil
observasi kepada masing-masing kelompok
-
Afektif yaitu
melalui keseriusan melakukan observasi dan diskusi intern.
1.
Sumber Belajar
2.
Penilaian
·
Kurikulum KTSP
dan perangkatnya
·
Pedoman Khusus
Pengembangan Silabus KTSP SMA -
·
Buku sumber
Sejarah SMA –
·
Peta konsep
·
Buku-buku
penunjang yang relevan
·
Internet
·
Unjuk kerja
dalam bentuk diskusi mengenai tradisi masyarakat masa prasejarah
·
Portofolio dalam
bentuk uraian analisis mengenai tradisi bercerita di daerahnya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Metode karyawisata, ialah cara mengajar
yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di
luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau
pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, museum,
temapat-tempat bersejarah dan sebagainya
Keunggulan metode karya wisata antara
lain: karyawisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan
lingkungan nyata dalam pengajaran, siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh para petugas pada obyek karya wisata itu, serta
mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan mereka.
Kelemahan dari metode ini, antara lain:
fasilitas yang diperlukan dan biaya yang diperlukan sulit untuk disediakan
oleh siswa atau sekolah, sangat memerlukan persiapan dan perencanaan yang
matang, memerlukan koordinasi dengan guru-guru bidang studi lain agar tidak
terjadi tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata.
3.2
Saran
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan, karena
keterbatasan pengetahuan dan kekurangan rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan makalah ini
Penulis
banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khusunya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Download Materinya Disini
0 Response to "Metode Karya Wisata + Contoh Penerapan Metode dalam Pembelajaran (RPP)"
Post a Comment